Skip to content

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BIOLOGI DENGAN STRATEGI “CITI LAV CAR”

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BIOLOGI DENGAN STRATEGI CITI LAV CAR”

(Pembelajaran dengan Mengintegrasikan ComputatIonal ThInking melalui Penggunaan Media LAboratorium Virtual dan Strategi CARousel)

 

Eris Rustandi, M.Pd., M.Si

SMAN 1 Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Perkembangan IPTEK yang sangat cepat di Abad 21, dimana perkembangan pesat dalam riset eksplorasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Berkenaan dengan hal itu perlu dikembangkan sistem pembelajaran baru yang bisa menunjang tuntutan kebutuhan SDA dan SDM di masa depan. Diantaranya adalah pendidikan di tingkat dasar dan menengah harus bisa menyiapkan peserta didik yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, diantaranya adalah pengembangan keterampilan abad 21, dimana sekarang tidak hanya 4C (Critical Thinking, Creative, Collaborative dan Communicative), tetapi dimungkinkan menjadi 6C yaitu penambahkan Compassion dan Computational Thinking. Adapun keterampilan berpikir Computational Thinking meliputi literasi data dengan meningkatkan kemampuan membaca, menganalisis dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital, sedangkan literasi teknologi diantaranya memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi. Dalam banyak hal Computational Thinking termasuk bagian dari literasi digital, contoh konkret adalah penggunaan Laboratorium Virtual. Proses pelaksanaan Computational Thinking menuntut peserta didik untuk mampu menyelesaikan masalah dengan tepat dan efektif, terlepas dari kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini sejalan dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang mengakomodir kebutuhan peserta didik dan Satuan Pendidikan yang berbeda dalam mengembangkan potensinya secara optimal.

Pengembangan kurikulum sekarang sudah fleksibel, dimana pengembangannya disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan karakteristik Satuan Pendidikan yang tertuang dalam KOSP. Peserta didik memerlukan pelayanan pengajaran yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga dapat mengembangkan kompetensi dan materi pembelajaran sesuai dengan ciri khas dan keunikan masing-masing, agar peserta didik dapat berkembang secara optimal. Begitupun dengan pembelajaran biologi yang dikembangkan oleh penulis merupakan pembelajaran yang memperlihatkan perbedaan individu dan keunikan peserta didik kelas X di SMAN 1 Parakansalak.

Proses pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan adalah pembelajaran di kelas X SMAN 1 Parakansalak Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2022/2023 yang dilatar belakangi oleh kondisi peserta didik kelas X yang memiliki karakter unik dan memerlukan perhatian serta perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran sehari-hari, maka dari itu guru dituntut oleh lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran di kelas, termasuk menyalurkan kegemaran peserta didik yang sedang menjamur yaitu terbiasa dan kecanduan gawai yang belum tentu diimplementasikan dengan positif dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pembelajaran. Selain itu motivasi belajar yang rendah, kurang bertanggung jawab dalam tugas dan pembelajaran, merupakan hasil observasi penulis terhadap peserta didik dan diskusi penulis dengan sesama guru kelas X. Penulis sebagai guru Biologi tertarik dengan kondisi peserta didik yang seperti ini, dan menjadi tantangan besar untuk mampu merubah kebiasaan yang kurang mendukung dalam pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas, maka penulis memiliki ide kreatif dalam proses pembelajaran yaitu memunculkan pembelajaran berdiferensiasi biologi “CITI LAV CAR” yang merupakan pembelajaran dengan mengintegrasikan ComputatIonal ThInking melalui penggunaan media LAboratorium Virtual dan strategi CARousel. Adapun pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi biologi yang telah dilakukan akan diuraikan secara terperinci berikut ini.

Pembelajaran yang telah dilaksanakan merupakan salah satu pembelajaran berdiferensiasi yang telah penulis lakukan, sebelum pelaksanaan pembelajaaran berdiferensiasi, hasil asesmen diagnostik dijadikan sebagai alternatif untuk pembagian kelompok agar terjadi pembelajaran secara kolaborasi antara peserta didik yang pemahamannya penuh dan pemahamannya kurang, maka dari itu ditentukan ketua yang mengkoordinir, narasumber yang memiliki kemampuan pemahamannya tinggi yang akan menjadi tutor bagi teman sekelompoknya. Hal ini akan memberikan kesempatan peserta didik untuk menjadi tutor sebaya akan memperkuat pemahaman peserta didik yang telah menguasai materi sambil memberikan dukungan bagi peserta didik yang masih kesulitan. Anggota kelompok lain ada yang menjadi notulen yang memiliki gaya belajar dan minatnya penulis atau pembaca teks, ada yang presenter dari peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori dan peserta didik yang memiliki minat presenter dan anggota lain bisa bergabung dengan peran lain berdasarkan kemampuan dan kemauan peserta didik.

Adapun untuk pembelajaran berdiferensiasi berikutnya yaitu pembuatan produk sesuai dengan minat dan dipresentasikan melalui strategi Carousel yang akan dipaparkan dalam suatu diagram alur di bawah ini

Diagram Alur Model Pembelajaran Carousel (Pembelajaran Berdiferensiasi Lingkungan Belajar)

Hal yang menjadi tantangan dalam melaksanakan praktik baik tersebut adalah melayani yang terbaik kebutuhan belajar peserta didik melalui pembelajaran yang akan meningkatkan motivasi belajar, implementasi penggunaan gawai positif dan proses keterampilan berpikir pada pada peserta didik. Tantangan lain dari proses pembelajaran berdiferensiasi biologi “CITI LAV CAR” ini adalah mewujudkan peserta didik SMAN 1 Parakansalak tetap menjadi pribadi yang utuh bisa mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran berdiferensiasi yang mengenalkan keterampilan berpikir yang efektif dan berpikir cepat melalui kemampuan Computational Thinking dimanapun, walaupun menurut pengalaman tahun 2021 peserta didik SMAN 1 Parakansalak masih dibawah 40% yang meneruskan kuliah ke Perguruan Tinggi, tetapi tetap peserta didik harus bisa berkembang potensinya dan memiliki minat bakat yang diakomodir dan difasilitasi pengembangannya oleh guru selama belajar di SMA.

Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan praktik pembelajaran berdiferensiasi biologi “CITI LAV CAR” di kelas X adalah para Wali Kelas, seluruh Guru Mata Pelajaran Kelas X, Wakasek Kurikulum, Guru IT, Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Laboran, Pengawas Pembina, Pengawas Mata Pelajaran Biologi, Narasumber SEAMEO QITEP SCIENCE, rekan Guru Penggerak, dan Volunter TIK Kabupaten Sukabumi.

Refleksi terkait hasil dan dampak dari pembelajaran diferensiasi biologi “CITI LAV CAR” ini, bisa dilihat dari sudut pandang guru sebagai observer diantaranya pembelajarannya sangat menantang dan merangsang berpikir kritis juga apalagi dalam proses pengembangan literasi digital melalui penggunaan Laboratorium Virtual, peserta didik terlihat sangat antusias untuk mencoba, hanya paparan dan latihan dari langkah satu ke langkah yang lainnya agar tidak terlalu cepat agar peserta didik memahami utuh proses pembelajarannya. Pembelajaran diferensisasi terlihat dampaknya sangat kental dan muncul mulai dari mulai tindak lanjut asesmen diagnostik yang dibagi peserta didik berdasarkan kemampuan dan minatnya, sampai pada produk yang dihasilkannya.. Strategi “CITI LAV CAR” ini sangat efektif dilaksanakan dalm pembelajaran berdiferensiasi karena selain mengusung pembelajaran peserta didik untuk Computational Thinking, juga untuk memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik yang terbiasa dengan gawai dalam mencoba laboratorium virtual.

Faktor keberhasilan pada pembelajaran berdiferensiasi menurut guru-guru yang menjadi observer adalah strategi ini sangat bagus dan mudah direalisasikan untuk peserta didik yang terbiasa dengan gawai dan memiliki minat dan bakat yang berbeda, peserta didik lebih terakomodir dan tidak merasa tertekan dalam mengerjakan tugas karena peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan yang disukai, tidak harus membuat produk tugas dangan format dan bentuk yang sama antar peserta didik.

Adapun refleksi dari peserta didik yang didapatkan dari kuesioner melalui Google Form diantaranya adalah:

Pembelajaran berdiferensiasi dalam prosesnya mengintegrasikan Computational Thinking  terlihat sangat bervariasi responnya, walaupun diatas 50% menyatakan sangat setuju dan setuju, tapi refleksi bagi guru masih ada peserta didik yang sangat tidak setuju.

Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran berdiferensiasi, menjadi lebih bersemangat dan tidak membosankan, walaupun masih ada peserta didik sebagian kecil tidak setuju, tetapi lebih dari 70% sangat setuju dan setuju dalam pembelajaran berdiferensiasi yang terlihat efektif

Pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan oleh peserta didik, belum memunculkan seluruhnya sesuai dengan gaya belajar, karena hamper 50% peserta didik masih netral dan belum seutuhnya mengakomodir gaya belajar, walaupun di atas 50% menyatakan setuju dan sangat setuju.

Pembuatan produk dalam menciptakan solusi atau gagasan yang disesuaikan dengan minat dan bakat, membuat peserta didik lebih bebas berekspresi  dalam pengerjaan produk, tidak tertekan dengan tugas dan bersemangat karena sesuai dengan keinginan peserta didik. Walaupun masih ada sedikit yang masih bingung dalam mengerjakan produk gagasan atau ide, yang membutuhkan pengarahan.

Pembelajaran yang mengakomodir gaya belajar peserta didik membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam mempersiapkannya, mulai dari pemilihan anggota yang jadi presenter dan visitor sampai proses Carousel yang dilakukan karena beberapa peserta didik yang bertugas ada yang memiliki gaya belajar auditori, visual dan kinestetik. Hal lain juga, bahwa strategi Carousel dapat mengembangkan Profil Pelajar Pancasila dalam dimensi gotong royong, kreatif, kebhinekaan global yang efektif.