Skip to content

Sawo Manila
(Manilkara zapota)
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ebenales
Famili: Sapotaceae
Genus: Manilkara
Speies: Manilkara zapota
Manfaat Sawo Manila
Sawo manila merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia (Astawan, 2008). Kebanyakan buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar (Orwa dkk., 2009). Sawo yang siap dikonsumsi adalah sawo matang. Sawo berkualitas baik adalah sawo yang empuk dan berwarna cokelat tua (Astawan, 2010).

Buah sawo memiliki rasa manis yang disebabkan kandungan gula dalam daging buah, yang kadarnya berkisar 16-20 persen. Daging buah sawo juga mengandung lemak, protein, vitamin A, B, dan C, serta mineral besi, kalsium, dan fosfor. Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g yang diperlukan tubuh manusia untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Astawan, 2010), selain itu, buah ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah (Astawan, 2008).
Habitat Sawo Manila
Sawo manila banyak ditanam di daerah dataran rendah, meski dapat tumbuh dengan baik hingga ketinggian sekitar 2500 m di atas permukaan laut. Pohon sawo tahan terhadap kekeringan, salinitas yang agak tinggi, dan tiupan angin keras. Sawo dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, akan tetapi pada umumnya terdapat satu atau dua musim berbuah puncak. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Guatemala, Meksiko dan Hindia Barat. Bangsa Spanyol sebagai penjajah membawa buah ini dari Meksiko ke Filipina, dan kemungkinan dari sana menyebar ke Asia Tenggara. Kini sawo manila telah ditanam di banyak daerah tropis di dunia (Morton, 1987).
Jumlah Pohon: 1